IT'S ABOUT LOVE AND FRIENDSHIP
Oleh : YUSIHARFIAN M. P (40)
S
|
ekolah
adalah tempat di mana kita bisa mengungkapkan segala ekspresi kehidupan di
dalamnya. Sekolah juga menjadi tempat yang indah untuk menemukan cerita-cerita
indah dan lucu yang bisa untuk dikenang. Selain sebagai tempat untuk menemukan
segudang ilmu, di sekolah itu juga menjadi tempat kita menemukan teman dengan berbagai jenis
dan sifat yang berbeda, sesosok teman dapat menjadi sebuah keindahan dalam
menjalani kehidupan ini, selain itu di lingkungan sekolah juga dapat menemukan Canda Tawa, Suka Duka dan lain-lainnya. Di
sini lah sebuah cerita berawal.
Di dalam kelas Fendy, Angga, dan Reno
sedang membicarakan tentang soal matematika yang sangat sulit. Reno, Fendy, Angga, dan Agus adalah sahabat
dari kelas 7 hingga kelas 9 SMP 2 Bintang Bangsa. Bahkan saat kelas 9 pun
mereka masuk kelas yang sama yaitu kelas 9.1.
“Good morning
all....!!”
Tiba-tiba
ada suara keras yang memekakkan gendang telinga, lebih-lebih telinga Angga, Reno,
dan Fendy.
“Suara
apa itu??” tanya Reno.
“Geledek
kali, Ren” kata Fendy.
“Masa
ada geledek di pagi hari yang cerah kayak gini???” protes Angga.
“OwwHh,
kalau gitu,,, suara itu pasti suaranya Mr. Lebay...!!” kata Fendy.
“Siapa
tu Mr. Lebay???” tanya Reno.
“Lagi
ngapaen alll???” suara keras dan menyebalkan itu terdengar lagi,.,,.
tiba-tiba Agus(Mr. Lebay)
terlihat berjalan ke arah mereka, ternyata suara keras itu adalah suara Agus,.,.
“Owh,
ternyata Mr. Lebay thu Agus.,.” ujar Reno setelah dia melihat Agus datang.
“Di
tanya kok gak ada yang jawab???” tanya Agus.
“Aku
kira itu suara setan,.., heehehe,.,.” ejek Fendy.
“Setan
keluarnya malam-malam kali, masa setan keluarnya pagi-pagi kayak gini” jawab Agus dengan nada
marah.
“Hhaahahahaa..,.,.,.”
tawa Fendy.
“Kamu
tahu darimana kalau setan keluarnya malam-malam gus, kamu sering ngapel setan
ya gus???” ejek Reno.
“Ya
aku kan cuma kata orang-orang aja,..,., kalian pernah dengar cerita hantu di
sekolah kita???” tanya Agus.
“Gak,.,.,.,
pinter sekali kamu mengalihkan pembicaraan,gus..,” ujar Fendy.
Agus tertawa dengan senangnya.
“Heehhheehee.,,.,
Ngga, kamu kok diem aja dari tadi, kenapa???” tanya Agus.
“Aku
gak kenapa-kenapa kok” jawab Angga.
“Gak
kenapa-kenapa kok dari tadi nglamun terus, kamu lagi mikirin apa???” tanya Agus.
“Aku
gak mikirin apa-apa, gus...!!” jawab Angga dengan jengkelnya.
Dengan melihat arah tatapan mata Angga,
Agus menirukan Angga, ternyata Angga sedang melihat ke arah seorang cewek yang
dia taksir dari kelas VIII, dan itu
adalah seorang adik kelas yang bernama Raisa. Raisa adalah cewek yang baik,
pintar, cantik dan juga memakai kerudung.
“Owh,
kamu lagi ngliatin adiknya Reno ya???” tanya Agus
“Gak..
gak.. gak kok, aku lagi gak ngliatin siapa-siapa” jawab Angga dengan wajah
malu.
“Haayyoo...
kamu suka Raisa ya, kalau suka ngomong aja, kalau gak ngomong nanti di balap
orang lain Lhoo...” ujar Agus.
“Hussstt,
jangan keras-keras ngomongnya, nanti kalau Reno dengar kan bisa gawat,,” jawab Angga.
“Ya
udah ungkapin aja perasaan kamu ke dia...” ujar Agus.
“Aku
malu ngungkapinnya” jawab Angga.
“Apa
aku aja yang ngomong sama dia kalau kamu suka dia???”
Tiba-tiba Raisa masuk ke kelas kakaknya yaitu
IX. I untuk memberikan bukunya Reno yang tadi ketinggalan di meja belajar. Lalu
Angga pun langsung duduk tenang diam tanpa kata karena terpesona melihat Raisa.
“Dik,
mau apa kamu ke kelas kakak” tanya Reno kepada Raisa.
“Kak,
ini Raisa mau ngembaliin buku kakak yang tadi ketinggalan di meja belajar”
jawab Raisa.
“Owh,
ya udah Makasih” ujar Reno.
“Ya
sama-sama” kata Raisa.
Setelah itu, Raisa pun pergi
meninggalkan kelas IX.I untuk kembali ke kelasnya yaitu VIII.I, lalu Angga pun
melanjutkan pembicaraannya dengan Agus yang tadi tertunda karena ada Raisa.
“Gimana
yang tadi???” tanya Agus.
“Yang
mana???” jawab Angga.
“Lho
kok malah balik nanya???, yang aku ngomong ke Raisa tentang perasaan kamu” Ujar
Agus dengan kesal.
“Jangan...
jangan..,,!! biar aku sendiri yang ngomong ke dia.” kata Angga.
“Ya
udah...” ujar Agus.
Tak beberapa lama, bel masuk pun
berbunyi, lalu mereka semua mengikuti pelajaran . 2 jam pun berlalu dan bel
istirahat pun berbunyi.mereka semua pergi ke kantin kecuali Angga. Angga tidak
ikut sahabat-sahabatnya pergi karena dia sedang merenung mancari cara
ngungkapin perasaannya ke Raisa dan tidak ketahuan oleh Reno.
“Bagaimana
ya caranya ngungkapin perasaanku ke Raisa???”
tanya Angga dalam hati.
10 menit berlalu, bel masuk pun
berbunyi, Reno, Fendy, dan Agus pun masuk kelas dengan berlari karena guru
mereka telah masuk ke kelas. Mereka pun duduk ke tempat duduk mereka
masing-masing.
“Ngga,
kamu mau ngungkapinnya kapan???” tanya Agus dengan wajah pingin tahu.
“Mau
tahu aja,,..,” kata Angga.
Lalu Agus pun terdiam, karena dia
tidak ingin mencampuri urusan temannya itu. 2 jam pun berlalu, bel pulang pun
berbunyi, mereka semua pun pulang kecuali Angga dan. Ternyata Angga berniat
ngungkapin perasaannya ke Raisa pada saat pulang sekolah. Lalu Angga pun pergi
ke kelas VIII. I untuk menemui Raisa, beruntungnya Angga karena Raisa sedang
sendirian di luar kelas VIII. I karena teman-temannya sudah pulang semua.
“Ra,
kamu kok gak pulang, teman-teman kamu kan udah pulang semua...” kata Angga.
“Aku
lagi nungguin kakak aku... lha kak Angga kenapa belum pulang???” tanya Raisa.
“Aku
lagi nungguin kamu..” kata Angga.
“Ngapaen
nungguin aku, kak” tanya Raisa dengan
wajah bingung.
“Aku
pengen ngomong sesuatu ke kamu...” ujar Angga.
“Ngomong
apa???” tanya Raisa.
“Aaa...
aaa...aaaku pengen ngomong perasaanku ke kamu, sebenarnya aku dah suka kamu
sejak aku kelas VIII, dan apakah kamu mau jadi pacarku???” tanya Angga kepada Raisa.
Raisa belum menjawab sepatah kata
pun, tiba-tiba kakaknya memanggil Raisa untuk di ajak pulang.
“Dik,
ayo pulang, mau pulang bareng kakak gak???” tanya Reno.
“Iya
kak, tunggu sebentar...” jawab Raisa.
Lalu mereka berdua pulang
meninggalkan Angga sendirian di depan kelas VIII. I. Pada keesokan harinya, Angga,
Reno, Fendy dan Agus berangkat bersama-sama ke sekolah, sesampainya di sekolah
mereka pun langsung masuk ke kelas dan duduk di tempat duduk masing-masing
untuk mulai berdoa. Tetapi pada hari itu ada yang terlihat aneh, rupanya Angga
terlihat gelisah karena sesuatu.
“Ngga,
sikapmu kok aneh hari ini???” tanya Fendy.
“Aneh
gimana?? Kayaknya sikapku biasa-biasa aja” jawab Angga.
“Ya
sikapmu hari ini agak gelisah” tanya Fendy.
“Oowwhh,,
mungkin karena aku kurang tidur aja” jawab Angga.
2 jam kemudian bel istirahat pun
berbunyi, lalu Angga pun langsung pergi ke kelas VIII. I untuk menemui Raisa
untuk menyakan jawaban tentang hal yang Angga katakan pada saat pulang kemarin.
Dan tidak di sangka dia langsung ketemu dengan Raisa.
“Ra,
bagaimana jawabanmu tentang hal yang aku katakan kemarin???” tanya Angga kepada
Raisa tanpa basa-basi.
“Aku
minta maaf kak, aku gak bisa nerima kakak, karena kak Reno pasti tidak setuju
dengan hubungan kita” ujar Raisa.
“Apakah
kamu telah memikirkannya dengan baik-baik Ra???” tanya Angga.
“Iya
kak, aku telah memikirkannya dengan baik-baik..,., maaf kak” ujar Raisa dengan
wajah bersalah.
“Ya
udah...” ujar Angga.
Lalu Angga pun pergi ke kelasnya
dengan hati yang terpecah belah karena cintanya ditolak. Di tempat lain
terlihat Agus yang sedang menemui pacarnya di kantin yang bernama Renny. Renny
adalah adik kelasnya yaitu kelas VIII. I. Dia cantik, baik, dan juga memakai
kerudung. Dia juga teman sekelas Raisa. Agus dan Renny baru pacaran pada saat Agus
kelas 9, kira-kira pada kelas 9 semester pertama.
“Gimana
dik kabarnya???” tanya Agus.
“Baik
kak... lha kakak sendiri gimana???” ujar Renny.
“Kakak
juga baik dik” kata Agus.
“Adik
kok bingung tentang hubungan kita kak” ujar Renny.
“Bingung
kenapa dik???” tanya Agus.
“Kita
kan pacaran, tapi kita jarang jalan bareng,,,” ujar Renny.
“Ya
maaf dik, aku kan sekarang lagi sibuk ngurusin ujian praktek yang udah mulai
berjalan” kata Agus.
“Segitu
sibuknya ya, sampai-sampai pacar sendiri gak diurusin” ujar Renny dengan nada
marah.
“Ya
maaf dik” ucap Agus.
Tanpa menjawab permintaan maaf Agus,
Renny pun pergi. Pada saat bel pulang, Renny langsung pulang dan melihat Agus
dengan teman cewek sekelasnya sedang ngobrol di depan gerbang. Hal itu membuat Renny
semakin marah. Sesampainya di rumah dia langsung mengambil hapenya dan membuat
status di Facebook yang tertulis apakah harus kuakhiri hubunganku dengannya,
apakah dia telah mendapat cewek baru, hingga aku gak dianggap...
Keesokan harinya pada saat
istirahat pertama Agus langsung menemui Renny dan membicarakan masalah status Renny.
“Dik,
status adik di FB thu buat siapa???” tanya Agus dengan penasaran.
“Gak
buat siapa-siapa kok” ujar Renny.
“Jangan
bohong dik, kakak tahu status adik thu ada tujuannya.” Kata Agus.
“Ya
udah, status thu buat kakak,” ujar Renny.
“Kenapa
kamu nulis status kayak gitu??? Kenapa ditujukan ke aku???” tanya Agus.
“Aku
nulis kayak gitu Oz aku ngliat kakak sama cewek laen di depan gerbang,.,,.”
Jawab Renny.
“Cewek
yang mana???” tanya Agus.
“Lha
kakak punya temen cewek berapa??? Apa jangan-jangan kakak punya cewek laen
selain aku???” tanya Renny.
“Ya
kakak punya temen cewek banyak dik, tapi itu semua cuma temen aja,... kakak gak
punya cewek laen kok, cuma kamu yang ada di hati kakak” ujar Agus dengan
sedikit merayu.
“Jangan
bohong kak...” ucap Renny.
“Kakak
gak bohong dik” ujar Agus.
Akhirnya hubungan Agus dan Renny
pun membaik, namun setelah beberapa bulan, Renny melihat Agus dan cewek itu
sedang bercanda tawa bersama. Kejadian itu membuat hubungan Agus dan Renny
kembali renggang, dan setelah kejadian itu Renny sama sekali tidak membalas SMS
dari Agus. Agus bingung kenapa Renny tidak membalas SMSnya. Pada keesokan harinya,
Agus menghampiri Renny di kelasnya.
“Dik,
kenapa SMS kakak gak di balas???” tanya Agus.
“Gak
apa-apa kok kak” ucap Renny.
“Ngomong
aja dik kalau ada yang ingin kamu omongin ke kakak” ujar Agus.
“Aku
kemarin liat kakak sama cewek itu waktu aku berangkat,.., sebenarnya dia itu
siapanya kakak..?? tanya Renny.
“Aku
sama dia thu gak ada hubungan apa-apa dik, aku sama dia thu cuma teman aja”
jelas Agus kepada Renny.
“Aku
gak percaya,..,” kata Renny.
“Ya
udah, mungkin putus adalah jalan terbaik untuk kita,.,. terima kasih telah
mengisi hari-hariku dengan canda tawamu” ujar Agus.
“Ya
udah, kita berteman saja” kata Renny.
Dengan seiring berlalu, Angga pun
dapat menerima pernyataan Raisa yang tidak dapat menerima permintaan Angga
walaupun Angga sangat menyukai Raisa. Begitu juga dengan Agus, dia dapat menerima
kenyataan bahwa dia dan Renny sudah putus, tetapi dia menyadari bahwa cinta tak
harus memiliki seutuhnya. Sedangkan Reno dan Fendy hanya mengurusi acara
perpisahan karena mereka adalah anggota OSIS.
THE END
Memang
hidup itu ga terlepas dari hubungan persahabatan dan masalah percintaan, kadang-kadang
di dalam hubungan persahabatan dan percintaan itu pasti selalu ada masalah atau
konflik. Anggep ajah itu semua sesuatu hal yang dapat memberi pelajaran dalam
menjalani sebuah hubungan untuk menjadi lebih baik lagi. Jaga terus sahabat
kita dengan adanya sahabat kita bisa berbagi semua masalah yang kita alami atau
dalam segala hal. Selain itu tumbuhkan rasa cinta dalam diri kita, karena cinta
yang membuat hidup kita menjadi indah. Cinta bukan hanya kepada seorang
kekasih, tetapi bisa kepada sahabat, keluarga atau siapa pun itu. Yang lalu
biarlah berlalu, tataplah masa depan dengan penuh keceriaan.